Pdm. Loe Samuel yang akrab dipanggil Ko Wewe ini merupakan sesosok pribadi yang santai dan humoris tanpa melupakan keseriusannya pada saat melakukan pelayanannya. Hamba Tuhan kelahiran Surabaya 05 April 1964 ini telah menggembalakan gereja Tuhan di Kutisari sejak tahun 1998 sepeninggal Almarhumah Pdt. Maria Lewi Santoso.
Pendeta muda yang terlahir dengan nama Loe Siek Hwie ini terpanggil dalam pelayanan sejak usia mudanya oleh karena panggilan Tuhan secara pribadi di dalam hidup beliau, yang menggerakkan arah hidupnya untuk bekerja di ladang Tuhan. Sebagai cucu laki-laki pertama dalam keluarga tionghoa yang kaya, Wewe muda mendapatkan kesempatan untuk hidup dalam fasilitas dan sarana pekerjaan yang berlebih, akan tetapi panggilan Tuhan begitu nyata dalam kehidupan beliau, yang menguatkan beliau untuk tetap memilih untuk terjun ke dalam ladang Tuhan.
Beliau menjalani hidup dengan prinsip: Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai -Mazmur 126:5-
"Tuhan yang menerima dan memanggil saya terlebih dulu. Bukan saya yang cari Tuhan, tetapi Tuhan yang cari saya.. Setiap orang yang ditangkap oleh Tuhan akan dibentuknya. Walaupun harus meninggalkan semua rencana dari orang tua, bahkan sampai tempat pelayanan dan gaji yang cukup tinggi yang dijanjikan oleh kakek dan nenek saya pun, saya tolak semua, termasuk fasilitas sebagai keluarga (Tetapi bukan bermaksud menjadi anak yang berontak). Keluarga dan saudara mengucilkan saya, karena menganggap saya terlalu fanatik, tetapi mereka semua sekarang telah percaya Tuhan dan melayani Tuhan (hahaha, puji Tuhan!). Karena Tuhan memiliki rencana yang berbeda dari yang kita miliki."
CARE, LOVE AND SERVE!
