Perbudakan Gaya Baru


Bacaan: Roma 6:15-23

Apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba...kamu adalah hamba orang itu.- Rm 6:16


Sungguh malang orang yang terlahir sebagai budak. Ia tak akan pernah memiliki hak atas hidupnya sendiri. Hidupnya sudah terjual dan sekarang ia berada di dalam kendali tuannya. Apa pun yang diinginkan tuannya, ia akan melakukannya tanpa protes maupun perbantahan. Hari-hari dalam hidupnya akan dihabiskan untuk menuruti semua kemauan tuannya. Itulah pengertian sederhana tentang budak.


Jaman sudah berubah dan era perbudakkan telah berakhir, apalagi kita sekarang hidup di tengah jaman yang begitu menghargai hak-hak asasi manusia. Perbudakkan secara lahiriah memang sudah berakhir, namun segera muncul “perbudakkan gaya baru” yang selama ini terus menguasai kehidupan manusia. Bukankah fakta menunjukkan bahwa manusia sekarang diperbudak oleh uang, hingga mau melakukan hal yang paling memalukan sekalipun demi rupiah.


Manusia diperbudak oleh kesenangan duniawi, klab-klab malam atau tempat-tempat sejenis tak pernah surut oleh pengunjung. Manusia diperbudak oleh pekerjaan, sebab demi pekerjaan atau karir banyak dari antara kita mengorbankan hal-hal lain yang lebih penting.


Mau saya sebutkan macam perbudakkan secara lebih spesifik lagi? Bagaimana kalau saya sebutkan bahwa manusia diperbudak oleh mode, trend, atau bahkan hobi? Dan maaf sebelumnya untuk para kaum rohaniwan di gereja, kalau saya menyebutkan bahwa banyak pelayan Tuhan juga diperbudak oleh pelayanan. Hidupnya tak lagi diatur oleh Tuhan, tapi diatur oleh jadwal pelayanan. Karena sebuah pelayanan yang padat, mereka melupakan Tuhan, menelantarkan keluarga atau bahkan tak mempedulikan kehidupannya sendiri.


Tuhan datang untuk membebaskan kita dari perbudakkan. Ia datang untuk memberikan kemerdekaan yang sejati kepada kita. Jika memang kita ingin mengalami kehidupan yang merdeka, tak ada pilihan lain kecuali menyadari bahwa kita sebenarnya sudah terjebak dalam perbudakkan gaya baru. Lalu kembalilah kepada posisi kita yang semula. Mencari uang tanpa diperbudak uang. Bekerja tanpa harus menjadi pecandu kerja.


Menikmati hobi, tanpa harus mengalahkan yang lain. Melayani Tuhan, tanpa kehilangan fokus kepada Dia. Mengikuti mode, tanpa harus jadi korban mode. Inilah maksud Tuhan dalam hidup ini, memberikan kita kesempatan untuk menikmati, tanpa kita dikuasai.


Tuliskanlah hal apakah yang selama ini memperbudak Anda, lalu mintalah kemampuan Tuhan untuk lepas dari semua itu.




» Renungan ini diambil dari Renungan Harian Spirit