
LAYAKKAH ENGKAU MARAH???(Yunus 4:4,9)
Seringkali orang marah untuk sesuatu hal yang tidak seharusnya. Hal ini juga pernah dilakukan oleh Yunus. Yunus pernah melakukan kesalahan di hadapan Tuhan oleh sebab kemarahannya.
Di pasal yang ke 4 ini kita mendapati ada dua sebab kemarahan Yunus, di ayat yang ke 1 sampai ayat yang ketiga kita menemukan bahwa Yunus marah karena keselamatan orang Niniwe, artinya disini Yunus marah karena sesuatu yang lebih baik terjadi pada orang lain. Dan di ayat 5-8 kita menemukan Yunus marah karena pohon jarak yang semula diciptakan Tuhan untuk menaunginya, tiba-tiba atas penentuan Allah pohon itu menjadi layu, artinya disini Yunus marah karena sesuatu yang membuat dia nyaman diambil dari padanya. Atas kemarahan itu Tuhan hanya bertanya satu hal kepada Yunus,, layakkah engkau marah??(ay 4,9)
Hal ini seringkali juga terjadi dalam kehidupan orang Kristen. Sering orang Kristen marah kepada Tuhan saat melihat kehidupan orang lain yang lebih baik dari hidupnya. Atau marah karena hidupnya yang semula dalam zona nyaman kini berada dalam situasi yang penuh masalah. Dalam rumah tangga, sering terjadi pertengkaran karena kemarahan yang sia-sia. Istri mulai marah-marah pada suami ketika gaji suami tidak bisa lagi mencukupi kebutuhan ekonomi rumah tangga. Suami marah-marah pada istri karena suatu kali istri memasak tidak seenak biasanya, anak marah pada orang tua karena tidak dipenuhi keinginannya.
Marah itu seperti alarm, saat digunakan di saat yang tepat berguna untuk mengingatkan/membangunkan dari tidur. Tetapi alarm sangat menggangu bila dibunyikan pada saat rapat penting atau sedang ibadah. Kita boleh marah, tetapi marah yang bertujuan untuk membangun orang lain atas kesalahannya, tetapi janganlah marah oleh sesuatu hal yang tidak penting, apalagi marah yang kita tujukan kepada Tuhan.
Saat kita mulai marah karena segala sesuatu yang kita peroleh tidak sebaik orang lain, atau kita marah karena banyaknya persoalan dalam hidup kita, ingatlah terus pertanyaan Tuhan kepada kita”Layakkah engkau marah?”. Mintalah Roh Tuhan untuk menguatkan hati kita agar tidak dipenuhi kemarahan yang sia-sia. Jbu
By: Debora
